Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

KITA LAHIR DI BULAN YANG SAMA

Gambar
Takdir mempunyai rincian khusus terperinci, saat kita tidak mengenal masing-masing diri. Menang diatas mimbar kenyataan. Dibawah tumpuan air mata menyakitkan. Saat berlari menghindari tolakan bisu mengganggu. Kita selalu berharap pada kata pasti. Berlindung pada kenyamanan luka. Memohon keharibaan pencipta agar tidak akan pernah terjadi lagi kepatahan hati. Saat tidak ada seorangpun yang tahu tentang sendang abadi. Sedang kita sibuk menghindar dengan alasan hilang. Kita amunisi lupa terkonspirasi oleh duka. Saat waktu tidur telah usai, kamu selalu memintaku untuk membangunkanmu. Begitupun sebaliknya, saat waktu bangun telah usai, kamu memintaku untuk segera tidur. Tidak boleh kemalaman. Sampai ada kata paksa dan berebut perintah. "Kamu tidur dulu ya!" "Kamu tidur dulu ya!" "Tidak, tidak kamu saja tidur sana." Pada akhirnya, kita menghitung angka bersama. Kadang kala saat teringat kisah seperti itu, beberapa air mata sengaja jatuh. Tanpa ada ali...

BEAUTY FRESH FLOWER

Gambar
Sabtu ini aku kembali ke rantauan, di kota dimana aku menemukan bola mata indah yang ada di wajahmu. Di tempat kali pertama lamunan-lamunanku mulai terisi oleh mu. Tidak seperti biasanya saat bepergian aku sering naik motor, sambil bernyanyi lagu acak. Kali ini aku mencoba hal baru dengan naik bus ekonomi yang ada di terminal. ketika ingin menaikinya harus menunggu dari pagi buta agar tidak ketinggalan. Aku suka bertemu dengan orang yang belum ku kenal, karena selain membuatku tenang aku nyaman dengan keasingan. Saat berada dalam bus, aku melihat banyak orang yang berasal dari berbagai macam kalangan. Dari mereka yang bekerja di pasar, kantoran, hingga anak sekolahan. Aku jadi teringat dengan sisi kecilku, saat ingin sekolah. Dahulu aku senang sekali sarapan nasi dicampur garam dan sedikit parutan kelapa. Tepat, aku tidak ingin sarapan jika tidak dibuatkan ibuku makanan semacam itu. Dan satu hal yang tidak pernah terpikirkan olehku adalah menjadi dewasa. Betul, aku khawatir...

DESIR PASIR DIPESISIR

Gambar
Sepasang samudra melambai meringkuk kesakitan, semesta menyiksa dan lautan pongah menyaksikan. Desir pasir menyisiri pesisir. Dua tangan mungil menyapa ombak tepat di depanmu. Ombak berderai membasahi dua kaki putih. Untaian kisah tetap menjadi angan dan tak kunjung terjalin kasih. Empat bola mata saling bertatap muka. Raut wajah menjadi simbol arah tuju perasaan ini terjelma. Jujur saja aku ingin bercerita, meski tidak banyak terpenting kamu memahami yang aku maksudkan. Satu hal perlu kamu ketahui, aku terus berandai kita jalan berdua di tepian pantai. Saling bercerita, berlari, mengukir nama dan melukis istana sederhana yang mungkin akan kita tempati. Sederhana saja tidak perlu megah, aku tidak ingin berteriak jika memanggil namamu. Cukup aku sebut sekali kamu langsung menghampiri.   Tapi, aku juga lupa ternyata kata saling sudah menjadi asing. Kata-kata yang dahulu mesra sekarang tidak bermakna, sedikitpun. Pantai menjadi tempat lamunan paling pantas dan tabah untuk ...

SELAIN PANDAI MEMIKATKU, KAMU PANDAI BERPOSE LUCU

Gambar
Hati teruntai berai saat semua orang berlomba merebutkan satu nyawa yang sama. Beberapa hadiah yang tersedia, bukanlah prioritas utama sebagai alasan kenapa banyak peserta yang mendaftar. Kecuali aku, aku serius mengikuti lomba itu. Ada satu hadiah yang benar-benar ingin aku perebutkan. Sebab aku tahu pasti, kamu adalah satu-satunya hadiah  yang ingin aku miliki. Kamu bukan aku perlombakan, kamu aku perjuangkan. Kira-kira perjuangan apa yang harus aku lakukan untuk merebutkan sesosok langka di semesta ini? Sepasang sepatuku sudah aku bersihkan. Tapi, aku masih bertanya-tanya, semacam apa lombanya? Jika itu lomba lari, akan aku kejar sampai kakiku berkapal-kapal. Jika itu bela diri, akan aku kuatkan diriku sepenuhnya. Karena selain diriku sendiri, dirimu juga aku jaga. Ternyata lombanya belum pernah aku dapati di sela-sela dunia. Lombanya rumit, merebut isi hati. Aku suka tantangan, aku suka rintangan dan aku juga suka kamu. Aku gigih berlatih untuk menjadi juara satu di...

AKU KAKU DIHANTAM RINDU

Gambar
Telah datang kuasa hukum alam pembawa cahaya kebahagiaan semesta. Kasus demi kasus teratasi. Saksi-saksi palsu telah mati terhabisi. Terimakasih sudah singgah, terimakasih sudah datang dan menetap disetiap pertemuanku. Pertemuan yang sangat indah, sampai seorang pun tidak pernah tahu bagaimana luasnya mengukir kisah abadi untuk hadapi.  Sesadar kata sapa yang paling indah adalah sebelum kita saling mengenal, namun sudah nyaman dengan lirikan. Lirikan tajam menusuk ketenangan paling dalam. Aku tidak pernah membayangkan bertemu seseorang yang langka. Tidak puas jika harus melihat sekali saja. Aku selalu mengombal ambil namamu disetiap waktuku. Waktu ini, waktu itu, waktu-waktu antara pertemuan kamu dan aku. Di mana pun dan kapan pun. Kamu, orangnya. Sesosok candu pembawa rindu. Sesosok damai pembuat semua orang ramai, begitu banyak suara yang membicarakan kamu. Hingga aku hanya bisa diam, diam dan diam. diam-diam memperhatikan. Aku sudah mewanti wanti agar tidak merasakan...

PERIHAL PIKIRANMU SIAPA YANG TAHU?

Gambar
Musim gugur belum usai, dan air mata pun tak kunjung surut juga. Meski begitu aku masih menjumpai kabar baik lain, ada Padi yang siap dituai. Maknanya aku tetap diberi kesempatan untuk bertahan dan menunggu. Menunggu hal apa lagi yang harus kujumpai di dalam pikiranku selanjutnya.  Keesokan hari, setelah aku mengantar ibuku ke rumah temannya untuk membayar arisan. Sambil membawa beberapa sayur dan daging untuk dimasak, persiapan acara hajatan nanti malam. Tiba-tiba muncul seseorang yang membawa sebuah suratan. Kupikir untuk ibuku ternyata diberikan kepadaku. Sebentar, aku bacakan isi suratnya. "Hai orang baik, masihkah ingat dengan diriku? Diriku yang katamu lugu ini. Masihkah tersimpan foto candidku? Foto yang kamu ambil secara diam-diam, padahal aku sering meminta untuk menghapusnya. Masihkah fotoku ada di memori ponselmu? Oh ya, kemarin kita ketemu, kenapa kamu tidak menyapaku? Masihkah kamu menyimpan nomorku? Sepertinya, tidak ada lagi muncul pembaruan cerita. ...

TEMANKU SAKSI NYATA PERIHAL PIKIRANKU

Gambar
Musim gugur telah tiba, daun-daun kering bertebaran dan mataku menjadi remang sebab air mata sering berjatuhan. Takdir selalu berkata jujur, meskipun teman-temanku selalu kabur saat aku bercerita tentangmu. Hari selalu berganti sembari waktu terus berjalan dan keyakinanku tetap bertahan. Ternyata benar, kalau kamu sengaja ditakdirkan ada, untuk aku sapa. Kamu ditakdirkan lewat, untuk aku lihat. Dan kamu sengaja diciptakan, untuk aku pikirkan. Bukan sebagai ujian ataupun cobaan. Sungguh aku tidak bisa membayangkan jika kamu tidak tercipta, hidupku menjadi hampa dan semua ruang-ruang di kepalaku terbengkalai sia-sia. Tidak mungkin jika aku harus menyewakan ruangan itu satu-persatu. Kamu jawabannya, kamu adalah orang paling sanggup untuk memenuhi semua kekosongan itu. Kekosongan yang seharusnya ditempati dan disinggahi. Apa bisa manusia biasa seperti diriku ini melawan egonya sendiri? Sungguh aku tidak pandai menafsirkan isi hati. Semakin aku menghindar dan melupakan, kamu leb...

CINTA BUKAN SALAH

Gambar
Cinta memiliki rasa tenggang yang begitu menegangkan. Memiliki kekuatan yang sangat menakutkan. Cinta selalu kuat menghabisi rasa sepi. Menaklukkan segala musuh kesendirian. Menyelinap masuk dalam pikiran tanpa meminta izin pemilik hati yang sakit ini.  Mengingat benar dalam sebuah percakapan terus terang. Kenapa bisa se spontan itu? Sungguh aku tidak pernah sadar dengan perkataanku. Aku selalu memperhitungkan persiapan di kala sedang berencana. Tapi, kali ini lain hal nya. Sungguh aku tidak sengaja. Semua keluar begitu saja. Cinta memang sungguh rumit

NAMAMU SELALU MENJADI JUDULKU

Gambar
Kamu itu ujian apa takdir tuhan yang sengaja diciptakan?  Berawal dari sebuah temu, aku harus melihatmu. Terlihat gadis lugu yang mungkin belum ada satu pun lelaki yang pernah mengganggumu. Aku sadar kita bertemu tanpa inisiasi dari masing-masing diri. Namun pada kenyataannya aku melihatmu dan mencoba mencari tahu tentang dirimu, dan di hari itulah wajahmu mulai mengisi sebagian ruang kecil di pikiranku. Dalam pertemuan kecil yang semakin hari kita jumpa akhirnya aku tahu siapa namamu, disitulah tekatku mencari tahu tentang dirimu semakin menguat. Harapan harapan kebersamaan mulai tumbuh dari sisiku. Aku sangat menyadari, wajar saja jika manusia biasa ini memiliki rasa yang berbeda terhadap lawan jenisnya. Aku manusia biasa, makan nasi. Mungkin aku tak seberani orang-orang yang baru lihat langsung serang. Aku sadar tujuan utamaku adalah belajar, mencari ilmu. Aku hanya takut jika tujuan utamaku tiba-tiba terganggu. Namun, kenyataannya ujian terbesar seorang pelajar adal...