SELAIN PANDAI MEMIKATKU, KAMU PANDAI BERPOSE LUCU

Hati teruntai berai saat semua orang berlomba merebutkan satu nyawa yang sama. Beberapa hadiah yang tersedia, bukanlah prioritas utama sebagai alasan kenapa banyak peserta yang mendaftar. Kecuali aku, aku serius mengikuti lomba itu. Ada satu hadiah yang benar-benar ingin aku perebutkan. Sebab aku tahu pasti, kamu adalah satu-satunya hadiah  yang ingin aku miliki. Kamu bukan aku perlombakan, kamu aku perjuangkan.

Kira-kira perjuangan apa yang harus aku lakukan untuk merebutkan sesosok langka di semesta ini?

Sepasang sepatuku sudah aku bersihkan. Tapi, aku masih bertanya-tanya, semacam apa lombanya? Jika itu lomba lari, akan aku kejar sampai kakiku berkapal-kapal. Jika itu bela diri, akan aku kuatkan diriku sepenuhnya. Karena selain diriku sendiri, dirimu juga aku jaga. Ternyata lombanya belum pernah aku dapati di sela-sela dunia. Lombanya rumit, merebut isi hati.

Aku suka tantangan, aku suka rintangan dan aku juga suka kamu. Aku gigih berlatih untuk menjadi juara satu dihatimu. Setiap dua hari sekali, aku menyisakan waktuku untuk mengasah kemampuan. Mengurangi porsi makan dan menambah selera guyonan. Agar saat kita berpapasan, kamu reflek tertawa. Aku suka melihat kamu ceria.

Saat ini ada dua hal yang harus diwaspadai. Pertama, saingan terberatku. Kedua, sesosok yang mungkin sudah ada di hatimu. Di sela-sela latihan, semangatku sempat melemah. Namun, selalu saja ada bayanganmu yang selalu menguatkanku. Tiba-tiba ponselku berbunyi suara stopwatch , pertanda latihan telah usai.

Saat mematikan stopwatch, mendadak ada notifikasi langka yang harus aku buka. Sebetulnya sudah terkirim dua Minggu lalu, firasatku meminta untuk tidak melihatnya. Padahal sudah aku abaikan, tetap saja pikiranku kacau diburu penasaran. Tidak mungkin jika selalu aku tahan terus-terusan. Sebab aku kira, yang tidak pernah lelah mengirim pesan dan sangat perhatian adalah operator SIM saja. Apakah itu darimu? Tunggu aku masih menebaknya.

Ternyata benar, itu darimu. Kamu mengirim sebuah foto untuk aku lihat. Sebelum membukanya, aku harus menghabiskan air minum beberapa gelas agar tidak terundung rasa cemas. Sebentar aku perlihatkan fotonya :

Setelah melihat gambarmu, aku baru tahu selain pandai memikatku ternyata kamu juga pandai berpose lucu. Adakah gambar lebih indah selain foto yang kamu pamerkan? Jujur aku tidak pernah melihat gambar se estetik itu.

Kamu sudah melihatnya berkali-kali, kenapa di ponselku hanya bisa dilihat sekali?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAWAR DI BUMI RAFFLESIA

TENGAH JATUH

CANTIK SEUTUHNYA