BEAUTY FRESH FLOWER
Sabtu ini aku kembali ke rantauan, di kota dimana aku menemukan bola mata indah yang ada di wajahmu. Di tempat kali pertama lamunan-lamunanku mulai terisi oleh mu. Tidak seperti biasanya saat bepergian aku sering naik motor, sambil bernyanyi lagu acak. Kali ini aku mencoba hal baru dengan naik bus ekonomi yang ada di terminal. ketika ingin menaikinya harus menunggu dari pagi buta agar tidak ketinggalan. Aku suka bertemu dengan orang yang belum ku kenal, karena selain membuatku tenang aku nyaman dengan keasingan.
Saat berada dalam bus, aku melihat banyak orang yang berasal dari berbagai macam kalangan. Dari mereka yang bekerja di pasar, kantoran, hingga anak sekolahan. Aku jadi teringat dengan sisi kecilku, saat ingin sekolah. Dahulu aku senang sekali sarapan nasi dicampur garam dan sedikit parutan kelapa. Tepat, aku tidak ingin sarapan jika tidak dibuatkan ibuku makanan semacam itu. Dan satu hal yang tidak pernah terpikirkan olehku adalah menjadi dewasa. Betul, aku khawatir jika dewasa hanya mengingat masa kanak dengan sisa.
Sebetulnya dahulu aku juga mempersiapkan banyak hal, mulai dari rajin belajar, mengaji, bersepeda dan jatuh-jatuhan; dan mencari banyak kawanan. Namun, ada yang terlewatkan tidak aku siapkan. Ternyata perihal dewasa. Adakah alasan membuat seseorang takut beranjak dewasa? Yaps, jatuh cinta. Aku tidak pernah bersiap secuil pun.
Aku tidak pernah jatuh sedalam ini. Rasa sakit yang menimpa tidak ada dokter di dunia ini mampu mengobati. Saat aku diperiksa tidak ada jeritan kesakitan, yang ada hanya muncul senyum kebahagiaan. Berbeda saat jatuh dari sepeda, cukup dengan obat merah sakitnya langsung mereda. Aku heran, ada apa dengan diriku? Sungguh aku memang jatuh, dok.
Kalau soal menyuka, aku juga pernah menyuka dengan sekilas. Mereka yang lewat didepanku mendadak ingin aku milikili. Namun, itu hanya sekilas dan beberapa detik langsung sirna. Berbeda sekali denganmu yang bertahun-tahun mendekam dan membekas dalam pikiran. Aku ingin cepat pulih tanpa dalih.
Padahal, orang bilang banyak yang cantik diluar sana. Tapi kenapa aku lebih sering mendongengkan tentang dirimu daripada gadis lain? Karena bukan seperti itu yang aku cari, kamu lebih dari sekedar apa yang aku pikirkan. Kamu tidak sekedar yang ada di kelopak mata. Kamu tidak cukup jika hanya dilukis, kamu aku tulis.
Aku ketiduran, suara kernet memanggil tanda bus sudah sampai. Aku sempat kesal karena mimpiku belum tuntas, tapi sudah terbangun. Mungkin karena tidurku tak cukup pulas. Di samping terminal aku melihat toko bunga, bunga-bunga segar tepat dengan suasana hatiku ingin cepat menemuimu.
Aku membeli buket bunga terindah, langka dan satu-satunya rangkaian paling sempurna. Aku menyebutnya 'Beauty Fresh Flower'. Akan aku persembahkan untuk gadis langka sepertimu.
Namun, masih ada teka-teki yang belum aku ketahui, kenapa pesanku belum terbalas juga? Kamu dimana? Apakah sedang bersama hati yang lain? Aku ingin berpikir positif, tetap saja pradugaku mengatakan kamu terpaut dengan orang lain. Kalau saja benar, sungguh aku tidak ingin mengganggu atau merebutmu. Keyakinanku masih kuat, tidak satu pun mampu menghapus bilikmu dari hatiku. Jika harus bersabar, aku siap menunggu tanpa mengganggu.
Komentar
Posting Komentar