Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

JATUH, TENGAH BERAKHIR

Gambar
Aku pernah percaya bahwa semesta bisa menata ulang jalannya hanya untuk dua orang yang saling mengingat tapi belum pernah benar-benar saling mengenal. Bahwa mungkin aku dan kamu bukan pertemuan pertama, melainkan pengulangan dari sesuatu yang pernah selesai di kehidupan sebelum ini. Rasanya seperti mengenalmu lebih dulu sebelum aku sempat menyapamu. Wajahmu tidak asing, bahkan caramu tertawa pun terasa seperti gema dari masa yang tak tercatat dalam sejarah. Setiap pertemuan kecil, setiap perjumpaan singkat—semuanya membekas tanpa perlu dimaknai terlalu dalam. Aku jatuh hati bukan karena kamu sempurna, tapi karena kamu terasa seperti rumah yang pernah kutinggali dalam mimpi-mimpi yang paling sunyi. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan—perasaan itu tumbuh seperti akar kecil di dalam dada, tanpa pernah aku berani mencabut atau merawatnya terlalu terang-terangan. Aku kira waktu hanya butuh keberanian sedikit lagi agar semuanya bisa mengarah ke saling. Aku kira, ...

SEPERTI LAGU // RUMAH KE RUMAH

Gambar
Pernahkah kamu mengingat bahwa kita dulu pernah punya selera musik yang sama? Playlist yang kita susun seperti daftar kenangan yang tak pernah ingin kita akhiri. Lagu-lagu itu menjadi suara latar saat kita berkendara tanpa arah, sambil berteriak—bukan karena marah, tapi karena kita ingin dunia tahu bahwa kita sedang bahagia. Kita tidak sekadar mendengarkan; kita hidup di dalam lagu-lagu itu, menyatu dalam lirik yang kadang terlalu jujur untuk diabaikan. Namun segalanya berubah setelah kamu tak lagi ada. Aku pernah mencoba menyalakan satu dua lagu dari daftar lama itu, tapi dada terasa berat, seperti menarik napas di dalam ruang sempit. Lirik yang dulu membuatku tersenyum kini seperti serpihan kaca yang menggores dari dalam. Lagu yang kita hafal sampai ke detik heningnya kini menjadi penanda betapa sunyinya ruang setelah kepergiamu. Dan aku, entah kenapa, seperti kehilangan bahasa. Musik yang dulu menyelamatkanku kini justru melukai. Ada hari-hari di mana aku sengaja...

KOTA TEMBAKAU: SELEPAS HUJAN REDA

Gambar
Selepas hujan reda, langit kota masih menggantungkan sisa mendung yang belum sempat sepenuhnya luruh. Jalanan licin, aspal menghitam, dan udara membawa wangi tanah basah bercampur samar aroma tembakau yang sudah lama menjadi nyawa kota ini. Aku melaju pelan di antara sisa genangan, dengan hati yang, entah bagaimana, lebih riuh dari suara hujan yang baru saja berhenti. Hari itu, ada denyut yang tak biasa, semacam rasa syukur yang muncul hanya karena aku sedang menuju seseorang yang membuat hari ini lebih berarti dari biasanya, dan jalan menuju temu menjadi perjalanan yang ingin kuabadikan sepanjang usia. Aku terlambat, bukan karena sengaja, tapi karena lampu merah itu seolah berkonspirasi dengan waktu, menahanku di tiap detiknya yang terasa lambat sebelum akhirnya berubah hijau. Setiap angka di hitungan mundur terasa seperti ujian kesabaran yang tak kunjung selesai. Di antara helaan napas yang berat dan degup yang tak karuan, aku hanya bisa berharap kamu mau menunggu, sepert...

STRAWBERRY SUNDAE

Gambar
Segalanya bermula sesederhana strawberry sundae yang tak sengaja kita pesan bersamaan di kedai kecil itu. Dua kursi terpisah, satu meja panjang yang menghubungkan kita tanpa niat. Dua bola mata bertemu dalam jeda tak terencana, seolah semesta terlalu iseng mempertemukan dua orang yang sama-sama tidak sedang mencari siapa-siapa. Saat itu aku merasa, barangkali memang ada benang tak kasat yang mengikat kita dalam situasi yang sebentar ini. Kecantikanmu bukan perkara bentuk, bukan pula tentang cara rambutmu jatuh atau caramu tersenyum. Kecantikanmu adalah caramu menunduk saat malu, caramu menahan tawa saat obrolan mulai tak jelas ujungnya. Kecantikanmu adalah kehadiranmu yang tak berniat mencuri perhatian, tapi tetap menguasai ruang dengan sederhana. Sejak itu aku tahu, ada sesuatu yang lahir di dadaku: bukan gejolak, tapi semacam pengakuan sunyi bahwa aku ingin mengenalmu lebih jauh. Kita berbincang, seolah waktu memutuskan memberi bonus detik-detik tambahan yang tak pernah k...