SISA MALAM
Serantai kata aku padukan, kisah-kisah yang menjadi kasih aku sematkan. Sekedar keluar dari persembunyian malam seraya menghisap asap kendaraan. Sepertinya tidak adil jika aku terus menceritakan masa cemasku. Sesekali perlu aku ceritakan masa mesra kita. Adakah diantara kita pernah mengingat saat pertama kali saling mengenal? saat aku masih canggung mengeluarkan semua kata-kata. Kamu memberikan pancingan-pancingan keceriaan, agar komunikasi kita berlangsung lancar dan dambaan dari setiap hubungan kita berselang indah.
Jujur saja kamu sangat pandai dalam memberi bujuk rayu, memberikan perhatian tak terduga dari benakku. Hingga berhasil membuatku lebih sering mengeluarkan semua guyonan-guyonan. Maaf jika guyonannku seringkali membuatmu berpikir terlebih dahulu. Tapi itu caraku untuk melihat keindahan di wajahmu, spontan tawamu sering membuatku candu.
Selang beberapa waktu, hubungan yang bermula tumbuh dari sisiku ini terjadi. Saat itulah kamu mulai menumbuhkan juga dari sisimu. Seketika aku tidak berpikir panjang untuk segera menghubungi, agar kita segera bertemu. Tepat saat aku mulai menjemputmu, untuk mengisi waktu senggang akhir pekan, agar kebersamaan kita benar-benar tumbuh rasa nyaman. Dalam suasana malam yang hangat sekitar jam setengah delapan aku berdiri di depan tempat kamu tinggal.
Ketika melihat dirimu dari kejauhan, seperti biasa paras indah nan mempesona. Tiba-tiba ada bapak-bapak datang memakai kopyah, aku kira siapa ternyata ayahmu baru saja pulang. Sebetulnya aku sempat ragu jika tidak mendapat izin, seketika aku meminta langsung dibolehkan. Dengan syarat tidak pulang larut malam dan memastikanmu agar tetap aman.
Suasana malam yang begitu indah berpadu dengan lampu jalanan sangat menawan, beserta gadis di sampingku yang cantik jelita. "Lelaki rupawan ini sepertinya harus mengajakmu jalan-jalan, bukankah begitu nona?" pungkasku sembari kamu tersenyum tersipu malu. Kita berkendara dengan mobil tua yang aku pinjam dari kakek buyutku. Bukan untuk terihat sok klasik ataupun estetik, lebih tepatnya aku hanya ingin menjadi pewaris kisah asmara romantis.
Setengah perjalanan, kendaraan yang kita tunggangi tiba-tiba berhenti. Aku baru teringat ternyata barang tua ini lupa aku service. Wajar karena sudah lama tidak ada yang mengendarai, selain ada perwatan khusus biayanya pun tidak murah. Kalau dipakai buat beli bahan bakar untuk mobil muda bisa dapat lumayan juga. Terpaksa kita harus turun. Dan aku minta tolong temanku untuk mengurusnya. Satu hal yang membuatku terkesima adalah saat kamu mengajakku jalan kaki saja. Disamping karena tujuan kita sudah dekat, sesekali memang perlu mengeluarkan tenaga.
Sepertinya aku tidak perlu khawatir melihat gadis tangguh beralaskan flat shoes ini terus berjalan. Bukan seperti di film drama percintaan saat memakai high heels langsung kelelahan. Tidak, kamu terlalu kuat. Saat kita berjalan, aku sempat melihat gadis seumuran, terlihat kesulitan menghidupkan sepeda motornya. Aku hampiri ternyata dia tidak bisa menyalakan kick starter, yasudah aku bantu saja dan dia melanjutkan perjalanannya.
Pasca dia pergi nampaknya ada sesuatu hal yang aneh dari sikapmu. aku heran kenapa dengan dirimu? Aku baru sadar, api cemburu ternyata mulai bermunculan. hei, jangan murung aku tidak bermaksud lain. Aku tersenyum, karena teringat lagu yang pernah aku dengar kalau cemburu berarti pertanda cinta. Apakah kamu mulai menumbuhkannya? aku bersyukur saja.
Sampai di tempat yang kita tuju, dimana sebuah tempat sederhana namun terlihat banyak orang yang sedang menjalin kasih di dalamnya. Setelah memakan beberapa makanan, seseorang datang menawarkan pada kita untuk memberikan nyanyian. Aku sempat bingung kira-kira lagu apa yang cocok untuk kita bawa. Tanpa berpikir panjang kamu meng-iyakan. Terlepas dari beberapa cerita yang katanya kamu suka sekali bernyanyi dan aku siap mengiringi.
Kita menjadi objek dalam membawa sebuah lagu, yang menjadi simbol kebahagiaan malam itu. Performa epik kita sajikan. Irama dan melodi hampir tidak terdapat celah kelemahan. Bagaimana saat semua orang mendengar suara merdu darimu, beserta kepiawaianku dalam memainkan alat musik. Seketika semua orang terdiam saat tiba di lirik;
Am Dm
if we love somebody could we be this strong
G C
i’ll fight to win our love will conquer all
F
wouldn’t risk my love
Dm
even just one night
Bm B Am
our love stay in my heart
Sontak aku terkejut, kenapa banyak orang menunduk dan juga ada yang menangis? apa ada yang salah dengan musiknya? atau mereka mendalimi lirik? atau bahkan sedang mengalaminya? aku terheran semoga liriknya membuat kisah kasih semua orang berlangsung tentram. Aku tidak bermaksud lain. Kita terus melanjutkan sampai musiknya tuntas.
Nampaknya hari sudah mulai larut, aku segera bergegas mengantarmu pulang sebelum jam sepuluh malam. karena aku selalu teguh pada prinsipku. Sederhananya saat seorang laki-laki sengaja mengajak wanitanya keluar hingga larut malam, itu bukan lelaki tapi bajingan. Maaf kasar, tapi aku sungguh tegas menyoal harga diri. Aku tidak mau menjadi seperti itu. Setelah pertemuan kita terdamba, aku harap bisa bertemu denganmu secara tak terduga.
Tidak selamanya yang menjadi sisa itu basi, maka dari sisa-sisa yang ada kita belajar bahwa semua tidak bisa terulang kembali.
Komentar
Posting Komentar