MEMBACA KEBESARAN TUHAN
Langit kembang-kempis suara geluduk menggelegar dan hujan tak kunjung mengguyur tanah. udara hangat dingin di atmosfer selalu saja berseteru tanpa jeda. Entah hujannya merasa malu atau awan mendung sungkan melihat bumi dibanjiri air mata yang menggenang terus terusan. Atau malahan ada Malaikat yang sengaja diutus untuk mengurus kasus asmara, biar tidak ada manusia terbawa arus dan ujung-ujungnya kisah kasihnya mati tak terurus. kalau memang ada, aku sangat ingin bercerita dan diberikan wejangan tiap malam. Agar saat pikiranku kumat, aku tenang dan tidak gila-gilaan memikirkanmu.
Rupanya aku masih sering berandai tentang dirimu. Meski aku sadar berandai pada manusia hanya sebuah kekosongan akal semata. Saat tiba esok, siang hari sampai dijemput petang. Bahkan, dari gelap gulita hingga pagi buta. Sialnya, masih saja aku mengingatmu padahal sudah aku coba untuk benar-benar melupakanmu. Aku tidak ingin menjadi hamba yang ragu. Kalau aku hanya berpacu dengan satu gadis, sama halnya aku meragukan kuasa Tuhanku yang memiliki berjuta-juta hamba.
Namun bukan begitu maksudku, aku tidak ingin menjadi hamba yang angkuh dan serakah. Meski berjuta-juta Aku hanya menginginkan satu orang saja dan itu dirimu. Kalau ada satu saja malaikat yang mampu mengatasi, aku siap untuk berkonsultasi. Aku tidak ingin waktu tidurku hancur tiap malam. Aku hanya ingin mendapat sebuah masukan perihal kenapa jalan pikirku dan sikapmu begitu berbeda? Sudah hanya itu. Aku hanya ingin itu saja.
Beberapa waktu belakangan, aku memang lebih suka bepergian di akhir pekan. Bukan hanya sekedar untuk fase pemulihan diri, selain itu aku memang bermaksud memamerkan atas segala kuasa Tuhan. Aku kepingin semua orang melihat apapun yang sudah diciptakan tidak lain agar kita nikmati dan tidak terabaikan sia-sia, seperti sikapmu misalnya. Bukan hanya menggenang di pelupuk mata, tapi juga harus disimpan lewat sebuah jepretan lensa kamera. Karena bagiku, berfoto adalah bersyukur dengan cara yang paling sederhana.
Seringkali aku membujuk Tuhanku tiap malam suntuk agar hatiku tidak terus-terusan remuk. Aku sangat percaya Tuhan sang maha pendengar dan mengetahui. Entah hari ini, besok, atau bulan depan, bahkan hingga tahun depan sekalipun, jelasnya aku hanya perlu siap bersabar. "Tuhan, apa engkau tidak turut prihatin mendengar hambamu ini selalu mendamba orang yang sama di kala berdoa? Padahal, engkau sendiri menjanjikan pertemuan tiap pasang nyawa. Kalau memang bosan, tolong segera dikabulkan, Tuhan."
Banyak pemandangan menawan yang selalu disuguhkan. Hatiku yang mudah terharu hanyak bisa menikmati dalam pandang. Sebetulnya ada kalimat Tuhan yang sering aku ucapkan saat keindahan mulai bermunculan. Entah itu di dataran tinggi atau dataran rendah. Entah saat di pendakian atau di tepian. Ada satu doa dimana selalu ku ucapkan dikala sedang melihat semua yang Tuhan ciptakan, saat melihat mata hari terbit, melihat senja, saat dipantai, digunung dan juga air terjun. Jelasnya saat melihat langit yang begitu menyejukkan di mata. Sebentar aku perlihatkan kalimatnya.
Setelah membaca sepenggal kalimat tersebut. Tentu banyak orang paham dengan artinya. Kurang lebih adalah semua ciptaan Tuhan patut kita syukuri dan nikmati pun berhati-hati. Begitupun aku sangat mengerti, kamu adalah salah satu dari ciptaannya. Apakah aku harus mengucap kalimat itu saat melihatmu? Sudah ku bilang kamu itu sangat indah, langka dan begitu mempesona. Sepertinya kamu pantas dibacakan.
Bagiku langit adalah series drama Korea yang tak terbatas. Aku tidak akan pernah bosan melihat apa yang terjadi di sana. Kalau kata orang "Langit berwarna jingga saat matahari terbit dan terbenam. Warna yang memberimu harapan, matahari akan terbenam, hanya untuk bangkit kembali" dan aku akan membangkitkan kembali bagaimana saat menemukan sebuah harapan cinta. Saat kita berada dibawah langit lalu kita melihat ke atas, ketahuilah kita sedang berdiri di atap yang sama. Langit akan tetap menjadi atap kita.
Kalau boleh berkata tulus, mengapa saat kita berdoa tidak segera terkabul? karena Tuhan tidak mau membalas langsung semua dosa yang pernah dilakukan hambanya. Tuhan tidak pernah salah, kita sendiri yang selalu tergesa-gesa. Kita di uji untuk saling menjaga hati, malah gampang terpaut dengan orang samping kanan-kiri. Padahal kisah kasihnya tidak akan bertahan lama dan cepat sirna. Jujur saja, menjaga komitmen dengan Tuhan memang sungguh berat. Aku hanya tidak ingin membuat Tuhan-ku kecewa.
Setelah melihatmu aku hanya ingin berterima kasih kepada Tuhan ku. Karena telah menciptakan makhluk seindah dirimu. Tidak ada alasan untuk meragukan kuasa Tuhan ku. Entah akhirnya kamu datang atau tidak, biar menjadi urusan-Nya. Tuhan tidak mungkin keliru, asal kita selalu merencanakan arah tuju. Tanpa grusa-grusu dan tanpa memperdulikan omongan orang-orang yang sebenarnya tidak tahu-menahu.
Sederhananya Tuhan menciptakan laut untuk memberiku rasa nikmat, sedang Tuhan menciptakanmu untuk aku pikat
Komentar
Posting Komentar