KOPI MEMANG NIKMAT, DIRIMU JAUH LEBIH MEMIKAT
Petang merangkul, suara Garengpung sedang berpadu. Entah itu bernyanyi atau meringkik atas segala kesedihan. Aku tidak begitu paham. Maaf saja jika hari ini aku akan tidur lebih awal. Aku siap, andaikan harus bermimpi bertemu denganmu dalam tidur lelapku. Sengaja tidak begadang sampai larut, sebab aku tidak ingin disebut sebagai Nyctophilia. Kondisi dimana seseorang menyukai kegelapan tengah malam. Aku ingatkan sekali lagi, aku hanya menyukai gadis yang sama. Selain itu, juga karena aku ingin disambut indahnya embun pagi yang selalu setia menanti mentari.
Fajar telah tiba, seketika terdengar suara gemericik air. Ku kira rintik hujan yang hampir saja menghalangiku agar tidak jadi bepergian, ternyata temanku yang sudah bangun lebih duluan. Tumben dia bangun pagi biasanya juga siang hari. Aku berikan apresiasi, karena dia bisa menikmati dingin di kala tiba hari Senin.
Seninku berbeda tidak seperti orang pada umumnya, kebanyakan mereka diserang kesibukan. Bagiku Senin adalah menerima rasa loggar dengan lapang. Seperti biasa aku ingin menikmati lega dalam cerita. Berangkat pagi mencari sebuah kedai, sarapan sepotong roti sambil meminum secangkir kopi. Aku sangat menikmatinya. Disajikan beberapa buku klasik untuk aku baca. Sungguh konsep kedai yang unik dan menarik.
Sebetulnya aku termasuk tipe orang yang tidak suka membanding-bandingkan. Tapi seperti biasa semua ingatanku, pasti tertuju olehmu. Kamu tidak perlu risau, tentu saja aku tetap memilihmu. Ketimbang disambut pagi sambil meminum secangkir kopi dan sepotong roti. Aku lebih suka disambut olehmu yang semakin hari semakin terlihat cantik alami, tepat di depan pintu tempat kamu tinggal misalnya. Kamu tetap menjadi pemenangnya. Apakah tuhan sengaja memberikanku kunci untuk membuka rencananya? Sepertinya aku tidak boleh diterpa kegagalan untuk sekian kali.
Bicara perihal kopi, aku teringat satu hal. Dulu aku sempat melihatmu memesan minuman yang sama. Aku tidak mengetahui namamu dan dari mana kamu berasal, hingga kita berujung saling mengenal. Jujur sejak saat itu, ada dua rahasia terbesar terletak dalam diriku, yang tidak mungkin kamu temukan di celah manapun. Dan tidak akan kamu dapati di penjuru negeri. Pertama, aku menyukaimu. Kedua, aku sangat menginginkanmu. Cukup itu rahasiaku, terbongkar sudah. Aku harap kamu menjaga rahasia yang sudah ku bocorkan tanpa goyah.
Aku juga tidak sempat bicara mendalam waktu itu, aku hanya tidak ingin kamu terganggu dengan manusia bebal sepertiku. Namun ada yang perlu kamu ketahui, Tidak ada kata menyerah dalam kamus asmaraku. Pepatah lama mengejek : "Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi kita". Eh, "menjadi cinta" maksudku. Sebuah pepatah yang indah bukan? Dan masih banyak lagi pepatah yang belum tersuguhkan.
Terkadang aku juga sadar, selain hati manusia yang gampang dibolak-balikan, ternyata juga harus memegang teguh kesabaran. Entah dalam menunggu waktu lama sekalipun. Aku mungkin tidak mengetahui tentang apa yang ada di ruang indah kepalamu, tapi aku selalu menerima tanda dari Sang Kuasa-ku. Jika hari ini kamu sedang memikirkan lelaki lain selain diriku. Pesanku cuma satu, jangan pernah menautkan hatimu pada orang yang keliru.
Seseorang akan berada dalam masa jenuh, tapi tidak berlaku untuk sesosok dirimu yang seketika muncul disaat kopi sedang aku seduh
Komentar
Posting Komentar