BOLEHKAH SEORANG PRIA MERASA KECEWA?

Waktu telah berganti seketika. Saat titik angka enam tertunjuk lurus oleh jarum jam. Sementara yang lain sudah tertulis jam delapan. Pantas saja suka terlambat datang (di hatimu). Kata sapa paling indah, tanpa menguras kantong lemah adalah ucapan selamat pagi untuk orang-orang yang suka berpenampilan mewah nan megah. Modis nan klimis. Padahal banyak sekali manusia ceria tampil apa adanya. 

Terlalu sibuk beraktivitas, sampai lupa kalau sebenarnya tubuh juga butuh istirahat. Urat butuh diurut dan kulit butuh dipijit. Aku ingin berpenampilan apa adanya, namun hatiku terasa kacau luar biasa. Dalam memahami sifatmu, misalnya. Ada beberapa kontradiksi yang membuatku sering pesimis dalam mendamba gadis sepertimu. Aku hanya ingin menyampaikan satu hal. Aku masih menjadi manusia biasa, yang tak pantas jika harus disebut seorang pandai pembawa damai.

Kepada aku yang tidak pandai berterima kasih dan meminta maaf. Entah aku yang tidak tahu diri terhadap diriku sendiri, atau diriku ini terlalu dipenuhi rasa khawatir berlebihan. Aku selalu berpikir bahwa ucapan terima kasih menjadi simbol perpisahan paling menyakitkan. Barangkali 'terima kasih sudah mau mengenalku' 'terima kasih sudah mau menjadi bagian terpenting dari hidupku' dan yang paling parah adalah 'terima kasih sudah singgah lalu pergi seenak hatimu'. Lalu untuk apa terimakasih diucapkan? Apa ingin kamu hacurkan hati yang remuk ini? Apa mungkin kamu musnahkan sekalipun. 

Lantas meminta maaf, hanya sebagai bentuk akhir dari pertikaian kita. Saat semua amarah telah padam dan aroma keegoisan telah pudar. Bukannya aku sok angkuh karena tidak mau melakukan simbol ucapan itu. Coba saja bayangkan saat kita berseteru lalu aku minta maaf; jawabanmu pasti "sudah aku maafkan". Iya, akupun percaya itu. Masalah kita pun telah usai. Mungkin kedengarannya baik-baik saja. Namun, Kisah-kisah indah kita terabaikan. Seolah-olah tidak pernah terjadi apapun. Kalau saja aku pandai mengatakannya aku hanya ingin bilang, aku meminta maaf karena kecewa atas sikapmu.

Aku pikir kamu yang paling pandai menjaga sikap, yang paling tegas dalam menyidak dan yang paling anggun saat berjalan. Apa salah prasangka baikku padamu? saat memeriksa kuku-ku, saat bersimpang di tengah keraiman, dua bola mata itu terus terusan memperhatikan, seolah olah ada yang ganjal jika tidak diutarakan. kita punya kata tepat yang disebut 'saling'. Entah saling kenal, saling tegur, saling bernasehat, atau yang paling mulia adalah saling beradu sayang. Kenapa tidak sejak dulu kita (saling) jujur saja?

Apa cinta hanya karena rupa?
Apa cinta hanya ada yang mengejar lalu kita terima?
Apa cinta serumit itu untuk kita turuti satu persatu?
Apa cinta sekedar mencari teman untuk mengisi waktu luang?
Apa cinta hanya ingin memanfaatkan seseorang tanpa disertai rasa nyaman?
Apa cinta sebagai validasi untuk diakui oleh kebanyakan orang?
Tidakkah sabar untuk menempatkan hati kita? 

Aku ingatkan, cinta tidak serendah itu. Jika ingin benar-benar menunggu tidak akan selama itu. Perasaan janggal yang terus-menerus datang, karena tidak ada yang mau mengalah untuk saling mengungkapkan. Bukan masalah berapa banyak kalimat-kalimat indah untuk membujukmu. Tapi seharusnya kamu memahami, karena sudah tidak lagi balita. Kamu sudah dewasa, yang tanpa ucapan biasanya langsung sadar walau sekedar menggunakan bahasa mata.

Dari banyak rangkaian saksi cerita, hanya aku yang mampu mengingatnya. Aku tidak ingin memaksakan apa yang seharusnya tidak menjadi pilihanmu. Aku juga tidak sungkan-sungkan mengeluarkan semua yang aku punya untuk membeli kata 'sudah', sudah mengenalmu aku sangat bersyukur. Sudahlah, walau aku berucap beribu kata terima kasih dan maaf; tidak akan sekalipun merubah takdir kita. Kalau memang ingin, aku tidak mau memulai dari awal. Aku hanya kepingin melanjutkan cerita kita tanpa khayal. Apa yang perlu dilanjutkan, untuk segera kita lanjutkan.

Kepada kata 'sudah' aku ingin berterima kasih, sudah mengenalnya dengan pasti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAWAR DI BUMI RAFFLESIA

TENGAH JATUH

CANTIK SEUTUHNYA