Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

PESAN HARI RAYA

Gambar
Daun tak bergerak suara beduk menggema, kertas sisa kembang api bertebaran di jalanan. Aku berkenalan dengan waktu yang tak pernah saling jumpa di masa luang. Kepada ruang-ruang sempit penuh dengan cerita asmara, lama-kelamaan malah membatu. Aku menanggalkan semua untaian yang sempat tertulis di ujung buku, tersimpan di lemari. Pada isyarat yang tidak sempat terbaca. Dua bola mata bersih menatap dengan penuh arti. Seminggu sebelum aku pulang dari rantauan. Seorang teman tengah mengajakku bertemu di coffee shop pinggiran kota. Sembari bercerita tentang apa yang terjadi pada dirinya. Tentu tidak lupa untuk seduhan Manual Brew. Obat pereda kantuk saat berkendara, karena perjalanan lumayan panjang di malam hari. Temanku bercerita kalau dirinya sedang kasmaran, sebelumnya dia pernah meminta pendapatku saat hendak mendekati seorang gadis. Kala itu kali pertama dia jatuh hati dalam pertemuan pertamanya. Aku sarankan kalau memang sudah mantap dan yakin langsung ungkapkan saja. Pada...

SEBUTIR PARAFIN

Gambar
Melihat langit menghitam di malam hari, aku jadi sering merindukan bintang yang jarang bersinar. Bulan bulat padat pun juga kerap tertutup. Tubuh sangat gerah, apakah hendak turun hujan? Sebentar, aku masih berdialog dengan sepotong kue. Kira-kira topik apa yang pantas untuk aku perbincangkan? perlukah aku memberikan ucapan manis? Atau aku harus menjadi Topper? Namun, aku hanya ingin membahasmu. Aku bergurau dengan lilin kecil yang berdiri sejajar dengan angka. Garis umur kian bertambah, pikiran yang semakin menghabiskan banyak ruang dan harus terus berbenah. Aku heran kenapa bisa menyiapkan rangkaian semacam ini, padahal aku tidak pernah sekalipun melakukannya. Kata orang sebelum api itu padam kita sebaiknya menyematkan sebuah do'a. sayangnya, lilin tidak pernah aku tiup sampai habis.  Aku biarkan supaya mati dengan sendirinya. Karena aku selalu berusaha untuk melanggengkan kisah kasih dan usia kita sampai maut memisahkan. Rompi kertas dan topi sanbenito sengaja aku le...

BULAN INI, MILIK SIAPA?

Gambar
Hari ini sungguh menguras banyak waktu, seharian belum ngaso sedetikpun. Sampai rumah aku berlari menuju kamar melepas ikat pinggang, belum sempat bersihkan tubuh aku lompat di atas ranjang. Aku letakkan punggungku, nikmat luar biasa tengah aku rasakan. Meluruskan punggung dan melepas penat adalah gayaku dan sudah menjadi kebiasaan. Namun, saat ingin memejamkan mata lagi-lagi ada saja yang membuat pikiran terbata. Kita hidup dalam sepasang sepatu ungu tertawan mendung. Genangan yang belum sempat aku kuras dan bersihkan, kini tercium aroma menyengat. Kaca dari setiap pancaran mata seolah menyisakan banyak cerita. Entah siapa yang paling belagu dalam menunjukan rasa atau entah siapa yang paling acuh untuk berusaha terus menjauh. Aku sendiri masih menabung kalimat-kalimat di pikiranku dalam perwujudan tanda tanya, dan tidak pernah sempat ada jawaban. Darimu. Seseorang akan sangat terluka saat mereka teringat masa lalunya, terlihat membiru pada raut pasang muka. Beberapa da...